Menyesuaikan diri adalah langkah pertama yang harus dilakukan oleh karyawan baru di tempat kerja baru. Maklum, meskipun pernah bekerja, tapi lingkungan baru, kondisi tempat kerja yang berbeda, orang-orang yang masih asing, butuh rekonstruksi diri yang kadangkala harus selangkah mundur agar diterima dengan baik di tempat yang baru.
Siapa pun tahu, kesulitan terhadap lingkungan baru yang berkepanjangan, akan membuat yang bersangkutan tidak nyaman, tidak kerasan dan pada akhirnya sulit berprestasi. Kalau kondisinya seperti ini, maka ia harus mencari tempat kerja baru lagi. Tapi sampai kapan kalau terus berulang?
Seorang profesional yang kesulitan menyesuaikan diri, cenderung mengenyahkan suasana, kondisi atau juga orang lain yang tidak kondusif. Bahkan membandingkan dengan perusahaan lain, ia bisa menyalahkan tempat kerjanya yang tidak atau kurang profesional. Tapi psikolog dari biro recruitment lebih menunjuk permasalahannya pada personal yang bersangkutan. "Karyawan seperti itu cenderung melihat dari kepentingannya sendiri. Kalau ia terus seperti itu, ia tidak akan betah. Dan ia tak akan bisa jadi manajer, kecuali mentalnya berubah," katanya.
Padahal, seorang profesional, tambahnya, adalah orang yang selalu bisa menempatkan diri dan memberikan nilai tambah pada tempat dan di mana ia berada dan bekerja.
Bagaimana seorang karyawan--profesional--menyesuaikan diri di tempat kerja yang baru, inilah kiat-kiat praktis yang sangat membantu.
1. Datang lebih awal dari waktu kerja yang ditetapkan dengan pakaian yang rapi, karena itu akan memberi kesan Anda seorang yang siap "diatur", bukan "mengatur" atau "seenaknya". Kedatangan lebih awal juga bisa digunakan untuk berkenalan dan mencari "sahabat dekat" di tempat kerja.
2. Standarnya, sebagai orang baru, Anda akan diperkenalkan oleh bagian personalia atau staf dengan karyawan lain. Bagaimana kalau tidak? Tak ada salahnya Anda memperkenalkan diri sendiri, tanpa menyebut posisi, dan mencari tahu kepada siapa Anda harus berhubungan.
3. Mencari informasi segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan di tempat baru, perlu Anda lakukan. Soal tugas pekerjaan, peraturan kantor, dan berbagai sarana di tempat kerja. Ada atasan yang kurang suka pada pertanyaan yang detil dan panjang, tapi cara mendapat informasi itulah yang perlu dipertimbangkan.
4. Mempelajari file lama yang sudah ada, akan mempermudah Anda bekerja mandiri, sehingga pertanyaan-pertanyaan hanya dilakukan kalau memang perlu. Ini berarti Anda tidak merepotkan karyawan lain.
5. Pulang kantor on time, menolak pekerjaan tambahan dan yang bukan jadi bidangnya adalah rapot merah bagi orang yang baru yang masih dalam status masa percobaan. Karyawan seperti ini,meskipun benar, tapi akan mendapat cap "terlalu berhitung", penuntut dan kerjanya pas-pasan; biasanya dihindari atasan dan pemilik perusahaan. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu adalah tuntutan, tapi tetap bekerja di luar jam kerja adalah kontribusi plus yang dicatat.
6. Setiap manusia punya tipe, karakter dan sifat yang berbeda. Karena itu perlu sosialisasi yang baik agar bisa menerima perbedaan dan juga kritikan. Anda tak perlu panik dan putus asa kalau dicomplain dan dikritik. Dalam pekerjaan, itu biasa. Menerima kritik adalah proses belajar yang cepat, daripada ngotot yang belum tentu benar dan mengesalkan.
7. Jadilah karyawan profesional yang aktif, tidak pasif. Sebab, berkomunikasi adalah salah satu cara untuk menunjukkan kapasitas dan kemampuan berpikir, di samping hasil kerja. Seseorang yang bekerja baik tapi tidak bisa mengkomunikasikan pikiran-pikirannya, hanyalah dianggap sebagai karyawan baik dan standar.
Sumber : http://omahbiasawae.com/keluargapedia/index.php?s=baca&kdku=385