Catatan Harian Mas Andri

Silahkan digunakan dengan bijaksana

back

Selamat jalan mas Wahyu Agus Ariadi oleh Donny Kris Puriyono

27 Desember 2020 || 19:11:25 WIB || ClassyID

Sumber Tulisan : https://www.facebook.com/donny.kris.puriyono/posts/10220246355961788

Selamat jalan mas Wahyu Agus Ariadi
Awal Desember lalu kita ngetrail bareng. "Mas kita selfie bareng" katanya dg suara khas yg lembut. "Ayukk" jawab saya di sela2 istirahat di Bromo.
Lalu kita berencana Januari 2021 besok akan roadtrip bersama ke Bangka Belitung. Rencananya mas Wahyu sambil keliling Sumatera untuk cek kubah2 masjid yg pernah dipasangnya apa masih bagus atau tidak. Namun ternyata takdir berkata lain, Allah memanggilnya lebih dulu. Ini jadi foto terakhir kami berdua.
Saat ayahnya meninggal karena covid hingga mas Wahyu masuk di RS-pun kami saling berbalas chat. Menanyakan keadaannya dan memberi semangat. Kawan2 BOD TDA juga sama. Terakhir chat 3 hari yg lalu saya menanyakan apakah obat yg saya kirim sudah diterima? Dijawab mau dicek di rumah, karena sdg diventilator. Ini chat terakhir dg beliau.
Saat di RS-pun, masih sempat2nya menitipkan kaos berlogo campervan ke saya lewatSam Cakra . Pagi ini melihat kaosnya masih dalam plastik dan belum saya buka, jadi teringat kembali dan tak kuasa untuk tidak menulis kebaikan2 beliau disini.
Mas Wahyu adalah salah satu BOD Direktur Program Khusus yg membawahi TDA Kampus, TDA Peduli, TDA Perempuan dan program2 khusus lainnya. MasBimo Prasetio Presiden TDA 5.1 yg menyarankan ke saya waktu itu. Dan saya langsung setuju karena memang melihat profil beliau yg pas.
Program pertama adalah TDA Kidzpreneur. Saya sendiri melihat mas Wahyu yg rela tidur di depan ruangan dan harus kedinginan demi menjaga anak2 yg tidur di tenda yg khawatir kalau malam takut saat mau pipis. CEO perusahaan Qoobah yg sedang melesat, rela tidur diluar sambil kedinginan.
Kedua, saat mukernas di Lombok. Beliau call saya dan menyampaikan akan menyumbang 3 kubah masjid senilai Rp 180jt, dan minta ini diakui sbg sumbangan dari TDA saja. Maka saat itu di mukernas saya sampaikan ke Gubernur NTB bahwa kami menyumbang 3 kubah masjid dan ribuan peralatan sekolah hasil dari donasi kawan2 TDA se-Indonesia. Yg itupun juga program TDA Peduli, yg dikomandani mas Wahyu juga.
Donasi Hand Sanitizer dan APD yg cukup besar saat awal2 covid di bulan Maret-April yg mengumpulkan Rp 1 Milliar hanya dalam 3 minggu, juga hasil kerja keras mas Wahyu dan tim TDA Peduli.
Banyak program dan konsep2 baru TDA yg dijalankan mas Wahyu dg sepenuh hati. Maka saat diminta MWA menyodorkan beberapa capres TDA 7.0 tahun depan, mas Wahyu adalah salah satu nama yg telah saya masukkan.
Sore kemarin. Sekitar 10 menit setelah beliau meninggal, saya mendapat info berita duka ini. Sempat tidak percaya hingga harus konfirmasi ke beberapa kawan2 TDA Kediri sekaligus. Ini karena saya teringat, 6 bulan lalu mas Wahyu sempat diisukan meninggal karena covid. Masyarakat se-Kediri gempar, owner Qoobah meninggal. Mas Wahyu menyampaikannya ke saya sambil tersenyum.
Dan ternyata berita itu kali ini benar.
Malam kemarin, membaca testimoni kawan2 yg mendoakan, membaca beberapa grup WA TDA dan bahkan yg bukan TDA, semuanya memberi kesaksian mas Wahyu adalah orang yg baik. Sebagian besar kawan2 yg pernah berinteraksi langsung dg beliau, mengingat mas Wahyu adalah orang yg gemar beramal.
Inna lillahi wa inna ilayhi raji'un. Selamat jalan kawan. Semoga Allah mengampuni segala khilaf, menerima segala amal baikmu, dan menempatkanmu di SurgaNya. Insyaallah Husnul Khotimah.
Mengenang pesan terakhir mas Wahyu tentang pentingnya beramal dalam membangun bisnis, diabadikan di TDA TV.

Semoga bisa menjadi wasilah bagi kita semua, dan menjadikan salah satu amal jariyah bagi beliau.
Selamat jalan sahabat ..