2025-12-08
admin

Atasi Tim Lambat & Owner Kewalahan: Solusi Bisnis Lancar Tanpa Repot

Omzet naik tapi Anda masih urus komplain & packing? Temukan 5 penyebab tim Anda lambat dan cara membangun fondasi 'Clarity' untuk bisnis yang lancar.
Atasi Tim Lambat & Owner Kewalahan: Solusi Bisnis Lancar Tanpa Repot

Pernahkah Anda merasa bisnis Anda sudah bertumbuh, tapi rasanya Anda makin tidak punya waktu? Omzet naik, tapi Anda masih harus turun tangan mengurus hal-hal teknis seperti membalas chat komplain, mengecek stok gudang, bahkan ikut packing barang?

Jika Anda sering merasa lelah menjadi "pemadam kebakaran" di bisnis sendiri sementara tim Anda terlihat santai dan tidak punya inisiatif, Anda tidak sendirian.

Dalam sesi webinar Ngobrolin People terbaru, Tias Windarti (Mam Tias), seorang konsultan People & Performance, membedah fenomena klasik ini: "Tim Jalan Pelan, Owner Kewalahan."

Mengapa hal ini bisa terjadi? Bukankah kita sudah menggaji mereka untuk bekerja? Berikut rangkuman insight penting dari webinar tersebut.

5 Alasan Mengapa Tim Anda Bergerak Lambat

Menurut Mam Tias, masalah utamanya seringkali bukan pada skill karyawan, melainkan pada ketidakjelasan sistem. Berikut 5 penyebab utamanya:

  1. No Clarity (Tidak Ada Kejelasan Arah)
  2. Tim bekerja seperti robot. Datang, absen, kerja, pulang. Mereka tidak tahu goals perusahaan bulan ini apa, atau mengapa pekerjaan mereka penting. Tanpa arah, tidak ada kecepatan.
  3. No Ownership (Minim Rasa Memiliki)
  4. Karena tidak paham kontribusinya, mereka bekerja hanya untuk menggugurkan kewajiban. Rasa "memiliki" tidak akan muncul jika mereka merasa hanya sekadar "baut" dalam mesin besar.
  5. No Standard (Tidak Ada Standar Baku)
  6. Apakah SOP Anda sudah jelas? Atau SOP itu hanya ada di kepala Anda? Jika standar kerja tergantung pada mood Owner, tim akan bingung dan memilih diam (pasif) daripada salah melangkah.
  7. Leader Not Aligned (Pemimpin Tidak Searah)
  8. Seringkali Owner punya visi A, tapi Manajer/Supervisor menerjemahkannya menjadi B. Tim di bawah menjadi bingung harus ikut siapa. Ketidaksinkronan level atas membuat level bawah lumpuh.
  9. Unclear Completion (Selesai vs. Tuntas)
  10. Ini poin menarik. Banyak tim merasa tugasnya sudah "Selesai" (misal: sudah kirim laporan), tapi belum "Tuntas" (laporannya berantakan atau tidak memberikan solusi). Mindset Tuntas inilah yang seringkali absen.

Solusi: Bangun Fondasi "Clarity"

Jangan buru-buru bicara bonus atau training motivasi jika fondasinya belum kuat. Mam Tias menyarankan Owner untuk membangun Clarity (Kejelasan) dalam 3 level:

  • Task Clarity: Pastikan tim tahu apa yang harus dikerjakan secara detail (Job Description yang akurat).
  • Role Clarity: Pastikan tim tahu kenapa peran mereka penting dalam organisasi.
  • Impact Clarity: Pastikan tim tahu bagaimana hasil kerja mereka berdampak pada divisi lain atau kepuasan pelanggan.

Apa yang Bisa Anda Lakukan Sekarang?

Cobalah lakukan audit sederhana minggu ini. Kumpulkan tim Anda, lalu minta mereka menuliskan dua hal di selembar kertas:

  1. Apa yang mereka kerjakan dari jam masuk sampai jam pulang (Realita).
  2. Apa Job Description mereka yang sesungguhnya (Ekspektasi).

Bandingkan kedua tulisan tersebut. Seringkali, Anda akan menemukan bahwa waktu mereka habis untuk hal-hal yang tidak produktif atau di luar tanggung jawab utama mereka. Disitulah peran Anda sebagai Leader untuk meluruskan kembali arah kapal agar tim bisa berlari kencang, dan Anda tidak lagi kewalahan.

Ingin tim yang lebih solid dan performa bisnis yang lebih classy? Simak terus update artikel manajemen dan bisnis hanya di Blog Classy.id.


blog leadline admin

Artikel Terkait