Cara Memimpin Tim Efektif: Instruksi Jelas & Respek, Bukan Sekadar Komando
Pernahkah Anda di posisi ini: Sebagai business owner atau leader, Anda merasa paling sibuk di seluruh perusahaan? Anda merasa "kewalahan" karena tim sepertinya tidak bisa diandalkan. Instruksi yang Anda berikan seperti angin lalu.
Anda bilang A, tim mengangguk, tapi tidak dikerjakan.
Anda ingatkan lagi, mereka bilang "Oh iya, lupa Pak/Bu."
Anda ingatkan untuk ketiga kalinya, pekerjaan itu masih juga terbengkalai.
Jika Anda mengalaminya, Anda tidak sendiri. Ini adalah masalah klasik yang dihadapi banyak pemimpin.
Kita sering terjebak pada pemikiran bahwa masalahnya ada di sistem, KPI, atau SOP. Tapi seperti yang diungkap dalam platform "Ngobrolin People", ada fakta yang lebih mendasar:
"Masalah terbesar dalam bisnis bukan di sistemnya, tapi di manusia yang menjalankan sistem itu."
Banyak pemimpin setuju, "Ngurusin bisnis itu gampang. Yang susah itu ngurusin orang."
Jadi, di mana akar masalahnya? Seringkali, masalahnya bukan di tim Anda, tapi di cara Anda memimpin.
1. Masalah Instruksi: Anda "Ngomong" atau Memberi "Komando"?
Banyak supervisor atau leader levelnya baru sebatas "ngomong", belum benar-benar memberi "instruksi". Menurut Tyas Windarti, seorang People & Performance Strategist, ada tiga langkah untuk mengubah instruksi yang "lembek" menjadi arahan yang "menggigit":
- Gunakan Metode Komando yang Jelas
- Alih-alih berkata, "Tolong nanti dikerjain ya," ganti dengan, "Hari ini adalah deadline. Saya mau lihat hasil laporan itu di meja saya pukul 14.00 WIB." Jadilah spesifik, beri batasan waktu yang tegas.
- Minta Tim "Repeat Back" Instruksi
- Jangan hanya bertanya, "Sudah ngerti?" karena mereka pasti akan mengangguk. Minta mereka mengulang: "Coba ulangi, apa yang harus kamu lakukan? Deadline-nya kapan?" Ini memastikan pemahaman mereka sama dengan pemahaman Anda.
- Pakai Teknik "Apa Akibatnya?"
- Jelaskan konsekuensi jika tugas itu gagal dieksekusi. "Kalau data ini telat kamu berikan jam 2, tim marketing tidak bisa presentasi ke klien jam 3, dan kita berpotensi kehilangan proyek." Ini membangun rasa akuntabilitas.
2. Masalah Karakter: Mending Galak atau Baik?
Ini adalah dilema abadi para pemimpin baru. Apakah saya harus jadi pemimpin yang ditakuti (galak) agar tim disiplin, atau jadi pemimpin yang disukai (baik) agar tim nyaman?
Jawabannya: Bukan dua-duanya.
- Jangan Galak, tapi TEGAS
- "Galak" itu berbasis emosi, tapi "tegas" berbasis aturan. Tegas berarti Anda punya aturan main yang jelas dan, yang terpenting, konsekuensi yang jelas jika aturan itu dilanggar.
- Jangan Cuma Baik, tapi ADIL
- Menjadi "baik" saja bisa berbahaya. Jika ada satu anggota tim yang malas tapi tidak Anda tegur karena "tidak enakan", anggota tim lain yang rajin akan kehilangan motivasi. Adil bukan berarti "sama rata", tapi memberi perlakuan sesuai kondisi dan performa.
- Bangun RESPEK, Bukan Rasa TAKUT
- Tim yang takut pada Anda tidak akan pernah berani berinisiatif atau memberi ide. Mereka akan diam. Yang Anda butuhkan adalah tim yang respek atau hormat. Rasa hormat inilah yang membuat mereka loyal dan mau "run extra miles" untuk Anda.
3. Menjadi Leader yang Sebenarnya
Pada akhirnya, menjadi pemimpin adalah sebuah proses. Leader itu tidak dilahirkan, tapi dibentuk dari kesalahan, pengalaman, dan pembelajaran.
Kepercayaan tim kepada Anda sebagai leader dibangun dari 3 hal:
- Visi yang jelas (Anda tahu mau dibawa ke mana organisasi ini).
- Reputasi yang baik (Anda membangun reputasi Anda seiring waktu).
- Kemampuan interaksi (Anda terkoneksi dengan tim Anda).
Anda tidak bisa memuaskan semua orang. Akan ada kalanya Anda harus mengambil keputusan yang tidak populer. Lebih baik mengambil keputusan lalu salah dan belajar, daripada tidak mengambil keputusan sama sekali.
Pertanyaannya sekarang, 2025 tinggal 1,5 bulan lagi...
Sudah punya roadmap-kah, tim bisnis Anda mau naik level berapa tangga? Mau dibawa ke mana hubungan Anda dan tim?
Jika Anda seorang supervisor, manajer, atau business owner yang ingin mengasah kemampuan memimpin tim secara lebih mendalam, Anda bisa mendaftar di kelas online:
Pendaftaran Kelas Online Sekolah Supervisor