Kronologis Kejadian:
1. Awal Kejadian:
- Mas Anwar sedang dalam perjalanan pulang dari taziyah di daerah Tales, Ngadiluwih. Saat melintasi Auto 2000 Suhormaji, sebuah mobil tiba-tiba menghadang jalan Mas Anwar dan memintanya untuk menepi.
2. Adu Argumen di Lokasi:
- Setelah menepi, Mas Anwar turun dari mobil dan dihadapkan oleh beberapa orang yang menyatakan bahwa mobilnya sedang dalam proses pengambilan oleh pihak leasing. Mas Anwar menegaskan bahwa mobil tersebut adalah miliknya, namun pihak lawan bersikeras agar Mas Anwar pergi ke kantor mereka untuk menandatangani sebuah surat.
3. Penambahan Personel dan Keributan:
- Ketika argumen semakin memanas, dua orang lain turun dari mobil, sehingga total ada empat orang yang terlibat. Situasi menjadi semakin kacau, menarik perhatian warga sekitar yang mulai berkumpul.
4. Perampasan Kunci dan Kehilangan HP:
- Di tengah keributan, salah satu pelaku merampas kunci mobil Mas Anwar dan melemparkannya ke temannya. Mas Septa, yang ada di tempat kejadian, mengalami kehilangan HP saat mencoba merekam kejadian tersebut. Setelah keributan mereda dan para pelaku pergi, HP tersebut hilang.
5. Hubungan dengan Moladin:
- Ternyata, permasalahan ini bermula ketika BPKB mobil Mas Anwar dimasukkan ke dalam leasing oleh seorang tetangganya, Pak Agus Soleh, tanpa sepengetahuan Mas Anwar. Pihak Moladin mengklaim bahwa mereka memiliki BPKB tersebut sebagai jaminan pinjaman senilai Rp60 juta yang diajukan atas nama Zainul, adik dari Pak Agus Soleh.
6. Keputusan untuk Mencari Bantuan:
- Setelah kejadian tersebut, Mas Anwar dan Mas Septa memutuskan untuk mendatangi Radio Andika sebelum melapor ke Polres, dengan harapan mendapatkan dukungan dari media dalam menyelesaikan masalah ini.
7. Kondisi Terkini:
- Saat ini, BPKB masih berada di Moladin, dan pihak Moladin menuntut pelunasan pinjaman untuk mengembalikan BPKB tersebut. Sementara itu, Mas Septa masih berusaha mencari keadilan atas kehilangan HP-nya yang diduga diambil oleh pelaku di lokasi kejadian.
Kesimpulan:
Kejadian ini melibatkan penggelapan BPKB oleh pihak ketiga, konflik di jalan yang berujung pada kehilangan HP, serta kesulitan Mas Anwar dan Mas Septa dalam menghadapi tuntutan pihak leasing yang tidak memiliki hubungan langsung dengan mereka.