Mohon ijin kepada Pak Nuryanto sbg ketua TDA Kediri. Ijinkanlah saya untuk mengulas fenomena penipuan yang akhir2 ini terjadi kpd anggota TDA Kediri sesuai dg kapasitas saya sebagai seorang Hypnotherapy Instructor. Mohon untuk Pak Firman , semoga bisa ditindak lanjuti untuk pelakunya. Karena pelaku yang terjadi dg mba lovy ini sama dg pelaku yg menelpon saya juga.
Teman2 TDA Kediri. Bahwa fenomena gendam yg ada di masyarakat sebenarnya hanyalah permainan komunikasi dan pengalihan perhatian saja. Ini merupakan murni penipuan. Mereka menggunakan hukum peluang matematika. Katakanlah mereka memiliki database 1000 kontak, mereka akan menelpon satu persatu. Nah, diantara 1000 ini pasti ada 1% yang akan menanggapi dan masuk zona Alfa (org awam mengatakan terkena gendam, hypnotist dll nya). Org yg masuk 1% (10) inilah yg akan mentransfer uang dan menjadi korbannya.
Cara termudah untuk menghindari penipuan seperti ini adalah sbb:
Yakini bahwa fenomena hypnosis maupun gendam hanyalah fenomena biasa dan ilmiah. Bahkan fenomena ini setiap hari sering kita lakukan mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi bahkan saat bermimpi. Ex: saat kita melihat sebuah sinetron/film, kita biasanya terbawa emosinya (BAPER). Ikut sebal, gregetan, bahagia atau bahkan untuk wanita tertentu terkadang sampai meneteskan air mata. Ini adalah fenomena Hypnosis terjadi alamiah yg tanpa kita sadari. Padahal pikiran sadar kita tahu bahwa yg kita lihat tsb adalah film, rekaan, dan semuanya hanyalah fiktif. Namun mengapa kita bisa terbawa suasana? Itu lah pikiran bawah sadar (subconcious). Ketika ditanya seseorang, "kenapa kamu tadi menangis saat lihat film?" Dia akan menjawab, "kenapa ya aku ya tidak tahu...". Nah, contoh ini bisa dimanifestasikan thd para korban gendam baik secara langsung maupun melalui telepon, mereka mengaku merasa kasihan atau menginginkan keuntungan berlebih setelah melakukan hal tsb (bermain di ranah emosional);
Jangan mudah BAPER (terbawa emosi) thd cerita org2 yg baru dikenal (biasanya kejadian langsung tatap muka, spt di kereta, bus, terminal, dll), mereka biasanya bekerjasama secara berkelompok. Jawab secukupnya dan bila kita merasa kesadaran kita mulai berubah (lupa kita ada dimana, merasa kasihan, mesakno, dll), atau pelaku sdh mulai masuk membahas ke finansial segera tinggalkan org tsb. Berbuat baik itu perlu dan wajib, namun bila kita tdk kenal dg org tsb dan kejadiannya di tempat umum, segera tinggalkan tempat tsb;
Hindari berpikiran serakah dan menginginkan keuntungan yang berlipat ganda dalam waktu yg cepat. Keadaan seperti ini memudahkan para pelaku untuk mengorek subconcious kita. Mohon untuk tetap realistis, "mungkin apa tdk hal tsb terjadi?", dsb.
Bila ada yg mengaku sbg keluarga, teman atau yg lainnya namun menelpon bukan dg nomor telp nya. Sesaat setelah telp berakhir segera hub keluarga/teman tsb. Jangan menunggu lebih lama
Fenomena Hypnosis adalah fenomena yg wajar dan pasti terjadi dalam kehidupan sehari2. Oleh karena itu tetaplah waspada dan tetap berpikiran jernih saat berkomunikasi dengan seseorang yg baru dikenal utamanya saat mrlalui telp, seperti orang yang mengaku sebagai anggota TNI/POLRI, Keluarga, sahabat, teman dll nya. Segera konfirmasi ke orang yg bersangkutan bila ada yang mengaku;
Bila anda di telp seseorang dan menunjukkan gelagat yang mencurigakan segera tutup telp nya meskipun dia akan memberi kan janji2 surga (keuntungan, dll) sebelum kita masuk lebih dalam lagi;
Terus perbanyak dzikir dan mengingat Allah SWT. Perkuat iman, Insha Allah kita terbebas dari kejahatan seperti ini.
Berikut saya lampirkan hasil percakapan saya dengan pelaku. Kronologi singkatnya, Diawal dia mengaku sebagai mas yoga TDA Kediri, dan sedang berada di Nganjuk. Percakapan terus berlangsung, dengan gaya pelaku yang nyerocos tanpa titik koma (salahsatu teknik membuat pikiran seseorang everload memory, dan terjadi blank). Saya mulai curiga, dan segera saya aktifkan fasilitas rekaman di Smartphone. Lalu saya kembali macak manut dan hanya menjawab "iya dan iya". Terus sampai saya rasa sudah diluar kendali, langsung saya gertak dengan pertanyaan, "SIAPA NAMA LENGKAP SAYA", Lalu dia panik dan langsung menutup telp nya. Dilihat dari suaranya, pelaku sama dg yg menelp mba lovi , dan motif nya sama menceritakan seseorang dg nama Kok Axiong, bukan Koh anjar. Berharap kejadian ini tidak terjadi lagi di anggota grup. Semoga pelaku segera bertaubat, sebelum malaikat maut mencabut anda.
Bila ada pertanyaan mengenai hal ini, silakan mengajukan pertanyaannya